KORANBERNAS.ID, KULONPROGO – Minat warga Padukuhan Trimulyo Kalurahan Sogan Kapanewon Wates Kulonprogo untuk melestarikan budaya gamelan patut memperoleh apresiasi. Akulturasi budaya dengan kegiatan keagamaan diyakini mampu menjadikan desa tersebut semakin eksis sebagai Desa Budaya.
“Kalurahan Sogan sebagai salah satu Desa Budaya sangat tepat jika anak muda berpartisipasi nguri-uri budaya Jawa yang sangat adiluhung,” ungkap Indro Kurnianto, Lurah Sogan.
Dia pun mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Sub Karang Taruna Trimulyo saat malam takbiran Idul Fitri 1443 H, Minggu (1/4/2022) malam. “Akulturasi budaya dengan kegiatan keagamaan ini sangat bagus untuk pelestarian budaya Jawa,” ucapnya.
Gema Takbir Gamelan Jawa itu dikumandangkan oleh Sub Karang Taruna Trimulyo, di Masjid An Nur Padukuhan Trimulyo.
Sub Karang Taruna Tersenyum Padukuhan Trimulyo Kalurahan Sogan, Rasyd Nugroho, kepada koranbernas.id mengatakan kegiatan ini sebagai wujud pelestarian budaya seni gamelan, dimainkan oleh pemuda-pemuda Dusun Trimulyo yang sangat mencintai budaya.
Menurut dia, Kalurahan Sogan merupakan Desa Budaya sehingga penting adanya untuk pelestarian kesenian gamelan. “Selain takbir gamelan Jawa, Karang Taruna Tersenyum Pedukuhan Trimulyo juga membuat rangkaian lampion yang di depannya terdapat lukisan Semar, menandakan kemakmuran dan juga melambangkan kebudayaan yang sangat kental di Kalurahan Sogan,” ungkap Rasyd.
Sependapat, Ketua Karang Taruna Kulonprogo, Tamyus Rochman, menyatakan Karang Taruna tidak hanya berkutat pada kegiatan rutinitas semata.
“Karang Taruna sebagai pemuda pembaharu harus hadir di masyarakat seperti kegiatan keagamaan,” harapnya.
Tamyus mencontohkan acara takbiran menggunakan gamelan Jawa menunjukkan anak muda tidak terpengaruh dengan budaya yang kurang baik. (*)
Sumber : https://koranbernas.id/kalurahan-sogan-semakin-eksis-sebagai-desa-budaya