Bahwa di Padukuhan Sogan II, tepatnya di Kompleks Pemakaman Sogan II ditemukan keberadaan petilasan yang berupa batu nisan kuno sejumlah 2 (dua) buah, yang menurut cerita dari nenek moyang kita petilasan tersebut adalah Petilasan Cindelaras. Cindelaras sebenarnya adalah anak dari seorang Raja Jenggala, sebuah Kerajaan Hindu Budha yang berada di Jawa Timur, sekitar tahun 1042. Raja tersebut bernama Raden Putra.

Raden Putra memiliki 2 (dua) orang istri, yaitu Istri Permaisuri dan Istri Selir. Istri Selir memfitnah Istri Permaisuri dan Raden Putra lebih mempercayai Istri Selir. Kemudia Istri Permaisuri dibuang ke hutan. Pada saat dibuang di hutan, istri permaisuri hamil anak dari Raja Jenggala, dan lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Cindelaras. Cindelaras mempunyai seekor ayam jago yang sangat hebat ketika diadu. Karena sering mengadu jago kemana-mana kemudian Cindelaras bisa bertemu dengan ayahnya yaitu Raden Putra.

Mengapa di wilayah Padukuhan Sogan II, tepatnya di Kompleks Pemakaman Sogan II ditemukan adanya Petilasan Cindelaras? Menurut cerita turun-temurun bahwa dahulu disaat berkelana mengadu jago dan mencari ayahnya yakni Raden Putra, Cindelaras singgah di tempat yang sekarang menjadi Petilasan Cindelaras tersebut. Hal ini seiring dengan kondisi saat ini, dimana Padukuhan Sogann II yang dahulunya rawa-rawa yang bernama Tambak, Sumberan, Kulwaru, Siluwok, Nagung, Tawangsari, dan Karangwuni.